"until the words choose their feeling"
"Berjuta perempuanmu telah menunggumu di belakang, masih menungguku? Untuk apa? Hatiku masih dalam proses membakarmu menjadi abu Setelah kau mencaci makiku dengan ludah dan liurmu, Hanya untuknya, pengemis luka untuk jiwamu yang kelamnya syahdu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar