Selasa, 30 Oktober 2018

Aku

Aku terjatuh begitu dalam,
Sampai tidak percaya bahwa permukaan itu terang,
Menolak percaya bahwa pepohonan kian merindang.

Sampai aku menemukanmu,
Kita samasama terjatuh sedalam ini,
Namun bedanya kau selalu mencoba memanjat tanpa tapi,
Kita beranjak, saling menopang,
Aku sengaja mengaburkan segala luka,
Kupikir paling tidak kau akan selamat.

“Matahari sudah terlihat”, katanya
Aku terseok2 mengadu bahwa kakiku tertancap duri
Kau dengan nyaring mengatakan,
Tanah yang membuatku terpeleset membutuhkan air untuk tetap menjaga tanamannya hidup,
Kau tunggu..aku akan berlari untuknya, memastikan bahwa dia baik,

Aku terseok,
Mengaduh dan bergeming, “apakah hidupku memang  hanya ditakdirkan mengalah? Lalu siapa yang mengerti bahwa ternyata ragaku serapuh ini?”
Aku menjahit lukaku, dengan senyuman kepercayaan.