Minggu, 24 Februari 2019

Sederhana

(Sebuah puisi, Oleh Mahmasoni Masdar)

Kita pernah sama-sama gila
Menggilai kata yang kita sebut dengan cinta
Kau dengan pengorbananmu pun aku dengan perjuanganku
Kita pernah sama-sama meminpikannya
Tentang sebuah hal yang selalu kita semogakan
Konyol memang tapi begitulah adanya

Hei tau kah kau ?
Sebelum bertemu denganmu
Aku tak pernah percaya cinta itu sederhana
Yang ku tahu itu hanya terjadi di balik layar kaca
Aku bertemu dengan banyak sekali orang baru dihidupku
Tapi entah kenapa pertemuan denganmu menyentuh pintu hatiku
Pintu yang telah rapuh akan apa yang dinamakan cinta
Dan entah mengapa dengan mudahnya kau memperbaiki segalanya
JANGAN, JANGAN, jangan kau terlalu dekat
Aku malu bila kau sampai mendengar debar jantungku
Dan jangan salahkan aku bila mendadak aku berubah menjadi penyair kaleng
Karna denganmu hidup terlalu bermakna

Aku pernah menjadi seseorang yang sangat posesif
Tapi apa semua berujung duka
Aku pernah menjadi seorang pencemburu
Tapi apa semua menjadi luka
Bahkan aku pernah menjadi seorang pengemis
Tapi apa iba pun tak kurasa
Kembung perutku dengan nikmat mencari
Dan terlalu kenyang perutku dengan nikmat penantian
Sekaranglah saatnya aku menikmati sabar
Sabar untuk belajar denganmu
Dan sabar untuk memiliki

Denganmu aku ingin menjadi seseorang yang sederhana
Biarlah orang diluar sana mencintai dengan mengagung-agungkan pasangannya
Biarlah orang diluar sana mencintai dengan mendambakan materi
Biarlah orang diluarsana mendustai cinta dengan kedok jarak dan waktu
Biarkan aku cukup mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana kita tertawa bahagia
Sesederhana kita berdecak kagum akan dunia
Dan sesederhana kita memaknai cinta dan rindu
Biasa biasa saja menjadi terbiasa lalu bermuara pada kebiasaan

Dari lelakimu yang mencoba untuk menghiburmu
RSS 8 nov 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar