Perjumpaanku dengannya
Baru dimulai sore ini
Selepas hidung merasakan belaian aroma hujan
Seiring bertalunya gendang adzan
Mengiringi doa senja dalam lingkup hidup setia insan
Perjumpaanku dengannya
Baru terasa ketika mataku mengenali tulisan tinta maya
Lewat selembar kertas maya yang terbang diiringi suara sendu
Menceritakan keseharian indah yang seharusnya bermakna
Berkamuflase menjadi kosong
Hari yang indah, pupus menjadi abu
Kembali seperti tadi, semangat yang kau bawa berdarah api
Perjumpaanku dengannya
Baru terasa ketika tinta maya ini menggoreskan berjuta pengalaman
Baik buruknya cukong cukong penguasa siang ini
Menjadi begitu tabu tertutup kekecewaan yang kalut
Bisa kurasakan
Bagaimana membayangkannya berdiam
Mengais sedikit harapan
Berjejer kaki menimpang tanpa bergelut dalam luasnya arena
Mungkin sangat rumit dalam logika manusia yang selalu penuh dengan harapan memanusiakan dan kemanusiaannya
Tapi begitu sederhana jika dia mampu menyerukan
Bahwa abu tak akan selamanya mati
Bahwa api tak akan membiarkan semuanya hangus
Bisakah kau rasakan?
Perjumpaanku dengan dunianya yang sesungguhnya?
@desiatikaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar