Sabtu, 13 April 2019

Untuk Mahmasoni

Aku melihat kamu dengan manis, semanis kucing tetangga yang meminta makan kepada empunya. “Magis sekali” cibirku menahan diri untuk tidak lari dalam pelukanmu bahkan ketika dirimu sedang terlelap terlalu dalam.

Biar kuceritakan sedikit tentang aku,
Aku sama seperti manis yang kau puja dalam teh hangatmu setiap pagi, 
Aku mirip dengan angin yang kau nantikan ketika panas mulai menjelang,
Bahkan aku adalah jelmaan senyuman yang tak bisa kau kendalikan dalam nyaman,
Sekelumit hal yang bisa kutemukan tentang aku di matamu adalah ; kesempurnaan dan ketidaksempurnaan yang kausimpan diam-diam.
Aku selalu bernalar dan berimaji bahwa diri ini adalah awan yang memayungi makhluk ketika terik,
Namun nyatanya, masih sering aku menyangsingkan datangnya hujan. Aku jatuh kembali bersama jutaan lainnya, kau memelukku menuju ke aliran yang tak tau dimana muaranya. 

Sekali ini kuceritakan tentang betapa sempurnanya aku sekarang ini,
Kenapa hidup ini begitu adil? Setelah sekian kaliaku jatuh dengan tanpa sandaran,
Sekali lagi kuceritakan betapa sempurnya aku sekarang ini,
Karena kamu. 

Terima kasih. 

Selamat pagi, Yogyakarta
14 Maret 2019. 
Desi dwi siwi atika dewi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar