Kamis, 26 April 2018

Lamentasi Bersama Sepi


Kuperhatikan Jemari kakiku yang sedang enggan menari
Bisa kurasakan,
Angin yang dengan elok membelai nurani
Bisa kudengar
Alunan rintik hujan yang mengiringi jangkrik membawakan melodinya

Kuratapi lagi berjuta imaji,
Kemauan dan mimpi,
Kebohongan dan ilusi,
Bahkan Keramaian hingga sepi

Kepalan tanganku semakin menjadi,
Mengingat betapa manisnya melupakan janji
Tanpa menengok hati
yang mungkin mengampu asanya setiap pagi

Sampai kepada malam ini,
Lamentasi ini bahkan menggerogoti makan malamku akan sepi

Yogyakarta, 2 Januari 2017
Desi Dwi Siwi Atika Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar