Honestly, i get jealous everytime.
Everytime when i listen her name so clearly and so fast breaking my heart into pieces.
Everytime when you look deep into my eyes and say "i can't love you everytime like you do"
I get jealous. And i never got this feeling before. Because i had under control, i had fall into the dark of being your lover.
But i know, i love it, i'm sure my heart will grow up-up-and up until you catch it in front of people who breaking my heart so badly this time.
Minggu, 27 Desember 2015
Breaking
Sabtu, 26 Desember 2015
Aku Ingin
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu..
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan)
Yang menjadikannya tiada
Pusara Cinta
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
From : Surti
Non, Segeralah pulang. Anak kembar dini-dina tiba - tiba menggigil tak tahu kenapa. Segeralah pulang, kami menunggu.
Kepada Riri
Hamparan semesta masih terbentang saat aku menuliskan ini, ketika akan lahir anak ketigaku lengkap dengan 2 bayi lagi yang akan mengisi keluargaku dan Zayyan. Kehadirannya harusnya membahagiakan kami, namun sepertinya tidak untukku seutuhnya. Ada kebahagiaan baru yang dititipkan Tuhan kepada bayi ini, bukan untukku tapi..untuk orang lain yang selama ini diam menyimpan kebahagiaan terbesarnya.
Genap sudah 5 bulan aku tau, aku akan meninggal jika aku mempertahankan ketiga bayi ini.
Maka dengan ini, aku tuliskan lembaran sayup kesedihan nuraniku. Aku dan Zayyan telah menikah, berkat permintaanmu akan pernikahan kami. Terima kasih mengijinkanku bahagia dengan lelaki yang kuanggap dewa semenjak usiaku masih 10 tahun. Lucu bukan? Kau yang tahu hal itu, jangan dibeberkan. hehe. Zayyan begitu paham dan mengerti apa sesungguhnya hakekat mencintai dan menyayangi. Dia, lelaki terhebat yang pernah kutemui, menikahi wanita yang tidak dicintainya hanya untuk melihat gurat kesedihan berkurang dari wanita yang amat dia cintai. Dia begitu tahu bahwa kau mengorbankan cintamu untuknya, maka dia kuburkan juga cintanya kepadamu. Dia menumbuhkan cintanya untukku, agar cintanya untukmu tetap tersimpan rapih didalam banker kekuatan jiwanya.
Sekarang waktuku untuk pergi, aku senantiasa mengucapkan terima kasih untukmu. Berkat mu, mimpi terbesarku sudah tercapai. Hidup bahagia mewujudkan mimpi kalian yang tak akan pernah bisa menjadi kenyataan jika kau tidak tersakiti. Sekarang saatnya kau untuk mewujudkan mimpimu, menikahlah dengan Zayyan ketika pusaraku sudah harum oleh belukar dan bunga bermacam warna.
Kakakku sendiri yang telah memvonismu tidak bisa hidup karena hamil, maaf akan kenyataan itu. Maka sekarang, giliranku mewujudkan mimpimu dulu bersama zayyan, tinggal bersama, menikah, dan memiliki 5 anak lucu yang akan kaunamakan sesuai abjad. Aku masih ingat betul bagaimana rasa sakitku ketika kau mengimajinasikannya bersama pria yang amat kucintai. Namun, sekarang aku telah begitu paham aka takdir. Kita memang ditakdirkan saling menggantikan, bukankah begitu?
Maka kutitipkan kelima anak kami dan Zayyan, Wujudkan mimpimu, dan doakan aku bahagia. Karna kebahagiaan duniaku telah lengkap, maka kubawakan bahagiamu dari surga di rahimku. Selamat tinggal.
Dengan ketulusan, Elsa
Aku dan Jemari
Ketika aku merasakan indahnya mengenang kekaguman
Lentera merah padam, rembulan terang benderang
Hanya aku dan jemariku mengerti
Toba masih setia dengan samosir-nya
Berbukit menengahi penghianatan
Ikan dan angsa masa baru sedang menikmati indah kebohongan
Menatapku yang tersenyum merasakan kerinduan
Hanya aku dan jemariku melihat
Merapi belum mau berjajar dengan jaya wijaya
Walaupun aku ingin melihat salju dari jogja
Agar bisa selalu melihatmu dari "putih" yang terjaga alam
Diam sembari menyesap peluh iringan perjuangan
Hanya aku dan jemariku berjuang
Hanya aku
ditemani jemari yang kau kuatkan
dengan mineral murah kepercayaan
Yogyakarta, 26 Desember 2015
(Inspirasi kekosongan-a-)
Kutukan Matahari Kepada Bintang
Biar kusampaikan

Mengutuk pribadimu yang mendayung sendu
Menimba jutaan kunang yang terpaksa menemani
Biar tersampaikan
Oleh angin yang kau paksa diam
Sebelum api menghangatkan kayu
Oleh api perapian yang kau paksa padam,
mengiringi gelapnya nuansa malam tanpa rembulan
Kulayangkan persembahan
Matahari kepada bintang
Untuk menggambarkan aura jalang binatang sebrang,
yang kausebut pengiring nyanyian sunyi gemparnya dunia
Yogyakarta, Agustus 2014
(Inspirasi kekosongan-a)
Malam, Rembulan
Tapi malam ini otakku sedang diam, tidak ingin berfikir tentang penciptaan malam minggu kelabu dan malam minggu bersenandung. Aku ingin bercerita tentang kau, yang secara naluriah menjamah bagian terpenting, membuatku terpelanting tanpa pernah diketahui siapapun. Termasuk otakku.
Selasa, 22 Desember 2015
Menangislah Kata
Menangislah kata
Ketika nalurimu tidak lagi cukup
Mengubah kesepian remah menjadi keramaian sunyi
Berjajar disana mencoba mengukir;
Kasih cinta hujan kepada awan
Kami mengisi hidup dengan kata kata
Berlogika seperti katamu dulu
Bermakna seperti kataku
Aah Aku sampai lupa. Apa katanya?
Apakah menguras keingintahuan api kepada kayu tentang kesederhanaan?
Apakah membungkam kelogisan kayu terhadap api tentang kasih sayang?
Persaingan kata-mu mengais rinduku
Perjanjian kata-mu mencuri titik butaku
Kata - katamu yang tak berguna itu
Membuatku jatuh merasakan keberdayaan
Yang melayang karena kejujuran
Yang menguap oleh kesadaran
Sadarkah kau?
Karena kata - kataku mulai menangis.
Menangislah kata
Yogyakarta, 23 desember 2015
(Inspirasi kekosongan-a)
Temani Aku
Temani aku,
Dikala mentari memilih pulang ke peraduan
Membawa sepotong hati
Yang kau telantarkan sendiri
Temani aku,
Bersama kata yang merangkak
Menghias kertas kusam terlipat
Yang akhirnya dicuri oleh memori
Temani aku,
Sampai tintaku mengering
Lelah menulis frasa frasa kiasan
Penggambaran kebahagiaan
Dibalik kehilangan yang curam
Yogyakarta, 15 desember 2015
(Inspirasi kekosongan-a)